Mengenal 4 Jenis Kayu Sengon Yang Sering di Budidayakan
Toko Lantai Kayu - Kayu sengon menjadi salah satu bahan material yang banyak diminati oleh masyarakat. Pohon sengon sendiri banyak dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan pertumbuhannya yang cepat.
Selain itu, pohon ini bisa tumbuh subur di berbagai jenis tanah, menjadikannya pilihan yang bagus bagi petani. Kayu sengon sering digunakan dalam industri pembuatan furniture dan sebagai bahan bangunan.
Berikut ini, kita akan mengulas lebih lanjut tentang ciri-ciri, jenis, dan pemanfaatan kayu sengon, termasuk keunggulan dan kekurangannya.
Baca Juga:
Harga Lantai Kayu Parket Per Meter & Ongkos Jasa 2024
Ciri-Ciri Kayu Sengon
Kayu sengon dikenal dengan beberapa ciri khas yang membuatnya mudah dikenali. Di antaranya:
Bobot yang Ringan
Salah satu karakteristik utama kayu sengon adalah bobotnya yang ringan. Hal ini disebabkan oleh kepadatannya yang tidak terlalu keras, sehingga kayu ini mudah diolah.
Warna yang Beragam
Warna kayu sengon bervariasi, mulai dari putih pada bagian gubal, hingga merah muda kecoklatan. Beberapa jenis bahkan memiliki warna kuning cerah atau merah kecoklatan, tergantung pada jenisnya.
Ketahanan yang Kurang Terhadap Kondisi Outdoor
Kayu sengon tidak dikenal karena kekuatannya. Ia lebih cocok digunakan untuk keperluan dalam ruangan (indoor).
Jika digunakan di luar ruangan (outdoor), terutama bersentuhan langsung dengan tanah, kayu sengon hanya bisa bertahan sekitar 1/2 hingga 1,5 tahun.
Namun, dengan perawatan khusus, seperti pemberian obat anti rayap dan pengolesan cat kayu secara rutin, kayu ini bisa bertahan hingga 10 tahun.
Baca Juga:
5 Urutan Kayu Terkuat di Indonesia Dengan Karakteristiknya
Jenis-Jenis Kayu Sengon
Pohon sengon memiliki beberapa jenis yang berbeda. Setiap jenisnya memiliki karakteristik unik, baik dari segi penampilan, kekuatan, maupun pertumbuhannya. Berikut ini adalah beberapa jenis kayu sengon yang sering dibudidayakan:
1. Sengon Laut
Sengon laut dikenal dengan berbagai nama di setiap daerah, seperti albasiah di Jawa, selawaku di Maluku, dan wahogon di Papua.
Jenis kayu ini terkenal karena kemudahan dalam pengolahannya. Sengon laut juga memiliki proses pengeringan yang cepat, menjadikannya pilihan favorit dalam industri.
2. Sengon Solomon
Sengon solomon adalah salah satu jenis yang sering dibudidayakan oleh petani kayu. Jenis ini dikenal dengan pertumbuhannya yang sangat cepat.
Dalam dua tahun, pohon ini bisa mencapai tinggi 14 meter, dan dalam lima tahun, ketinggiannya bisa mencapai 20 meter.
Sengon solomon memiliki akar tunggang yang kuat, serat kayu yang lurus, dan permukaan kayu yang mengkilap, menjadikannya kayu yang ideal untuk berbagai keperluan.
3. Sengon Merah
Sengon merah, yang sering disebut juga sengon buto, merupakan jenis sengon yang paling cepat pertumbuhannya. Jenis ini dapat tumbuh dengan baik di ketinggian 0 hingga 1000 Mdpl, serta di daerah dengan curah hujan 600 hingga 4800 mm/tahun.
Pohon ini juga mampu bertahan hidup di tanah berpasir dengan kandungan garam yang tinggi. Salah satu ciri khasnya adalah buah yang besar, berbentuk bulat dengan diameter 5 hingga 7 cm, dan berwarna coklat tua saat matang.
Meskipun pertumbuhannya cepat, sengon merah memiliki kelemahan karena kekuatannya yang rendah dan mudah patah.
4. Sengon Tekek
Sengon tekek memiliki ciri yang hampir mirip dengan sengon laut. Namun, ujung batang sengon tekek berwarna coklat kemerahan.
Jenis ini juga tidak memiliki kekuatan yang baik, mirip dengan sengon merah. Oleh karena itu, kayu sengon tekek lebih sering digunakan dalam pembuatan multipleks, kertas, atau sebagai kayu bakar.
Baca Juga:
7 Jenis Kayu Kelas 1 Yang Populer & Bagus Untuk Furnitur
Manfaat Kayu Sengon
Penggunaan kayu sengon sangat beragam. Selain umum digunakan sebagai bahan baku furniture, kayu ini juga sering dimanfaatkan sebagai material dalam konstruksi bangunan, khususnya sebagai bekisting atau penyangga untuk cor bangunan.
Selain itu, kayu sengon juga dimanfaatkan dalam industri kertas, di mana kayunya digunakan sebagai bahan baku utama.
Harga Kayu Sengon
Dari segi harga, kayu sengon tergolong murah. Harga kayu ini beragam tergantung pada ukurannya. Untuk kayu sengon dengan panjang 105 cm dan diameter sekitar 19 cm, harganya bisa mencapai Rp900.000.
Sementara itu, untuk kayu dengan diameter lebih besar, yaitu lebih dari 24 cm, harganya bisa mencapai Rp1 juta hingga Rp1,5 juta, tergantung kualitas dan kondisi kayu.
Kayu sengon menjadi terkenal karena pertumbuhannya yang cepat dan kemampuannya untuk tumbuh di berbagai jenis tanah.
Namun, kekuatannya yang rendah membuatnya lebih cocok untuk digunakan dalam ruangan atau dengan perawatan khusus jika digunakan di luar ruangan.
Meskipun demikian, jenis kayu ini tetap menjadi pilihan para petani dan pengrajin kayu, terutama dalam pembuatan furniture, bahan bangunan, dan industri kertas.