Begini Karakteristik Kayu Gelam Atau Dolken Yang Kalian Cari!
Toko Lantai Kayu - Kayu gelam, yang sering disebut sebagai kayu Dolken, merupakan salah satu jenis kayu yang sudah dikenal luas di Indonesia, terutama dalam konstruksi bangunan.
Pohon gelam memiliki ciri khas yang unik, mulai dari kulit batangnya hingga bunga yang tumbuh pada pohonnya.
Selain itu, kayu ini memiliki berbagai keunggulan yang membuatnya banyak diminati meski beberapa kekurannganya patut diperhatikan.
Karakteristik Pohon Gelam dan Bentuk Kayu Dolken
Pohon gelam adalah pohon yang rata-rata tumbuh hingga 12 meter, dengan ciri khas kulit batang yang berwarna putih keabuan dan permukaannya yang tampak terkelupas.
Pohon ini sering dijadikan sumber kayu putih, yang berasal dari ekstrak daunnya. Bunganya sendiri berbentuk lonceng kecil berwarna putih kekuningan, tentu menambah keindahan tanaman ini.
Kayu yang dihasilkan dari pohon gelam dikenal sebagai kayu Dolken. Kayu ini cukup kuat dan sering dimanfaatkan dalam konstruksi ringan.
Gelap atau Dolken tergolong dalam jenis kayu kelas II untuk kekuatan, namun berada di kelas III dari segi keawetan, sehingga diperlukan perawatan khusus untuk memperpanjang masa pakainya.
Kayu ini juga tidak disarankan untuk produk seperti furnitur, karena sifatnya yang sulit diolah.
Keunggulan Kayu Gelam yang Patut Diketahui
Meskipun tergolong kayu dengan keawetan yang tidak terlalu tinggi, kayu gelam tetap memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya diminati. Beberapa keunggulan tersebut antara lain:
Tahan Terhadap Rayap dan Jamur
Minyak alami di dalam kayu gelam membuatnya lebih tahan terhadap serangan rayap dan jamur.
Minyak ini berfungsi sebagai racun alami terhadap hama, memberikan perlindungan lebih bagi kayu meskipun keawetannya tergolong kelas III.
Sifat ini menjadikan kayu gelam sangat cocok digunakan untuk konstruksi luar ruangan, terutama di daerah tropis yang lembap, di mana ancaman dari hama lebih besar.
Kekuatan yang Teruji
Dari segi kekuatan, kayu gelam menduduki posisi yang cukup baik, yakni kelas II. Meskipun tidak sekuat kayu keras seperti ulin, kayu ini cukup tangguh untuk digunakan dalam konstruksi bangunan ringan.
Banyak digunakan untuk membuat pagar, pondasi bangunan, atau bahkan tiang konstruksi.
Artikel Terkait:
5 Urutan Kayu Terkuat di Indonesia Dengan Karakteristiknya
Harga Jual yang Tetap Tinggi
Salah satu alasan mengapa kayu gelam tetap diminati adalah harganya yang cenderung stabil di pasaran. Permintaan terhadap kayu ini cukup tinggi, terutama untuk konstruksi di daerah berair seperti lahan gambut dan rawa.
Kayu gelam banyak tumbuh di habitat alam yang terbatas, sehingga pasokannya tidak selalu melimpah.
Hal ini menyebabkan penebangan liar, yang secara tidak langsung memicu kenaikan harga di pasaran.
Ketahanan Terhadap Air
Salah satu keunggulan utama kayu gelam adalah kemampuannya bertahan di lingkungan lembap atau basah.
Kayu ini beradaptasi secara alami karena pohon gelam sering tumbuh di area rawa-rawa.
Dengan ketahanan yang baik terhadap air, kayu gelam sering digunakan dalam pembangunan di lokasi yang sering terkena air, seperti pondasi bangunan di tanah basah, jembatan kecil, atau konstruksi di pinggir sungai.
Manfaat Kayu Gelam dalam Konstruksi
Selain memiliki beberapa keunggulan di atas, kayu gelam juga memiliki manfaat yang tak kalah penting dalam berbagai bidang. Berikut beberapa manfaat utama dari kayu gelam:
Bahan Pembuatan Jembatan dan Steger
Kayu gelam juga dimanfaatkan sebagai bahan alternatif pengganti beton dalam pembuatan steger atau jembatan sementara.
Meski berdiameter relatif kecil, kayu ini memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan beban ringan hingga sedang.
Namun, pemasangan kayu gelam untuk keperluan ini perlu dilakukan dengan teliti agar sesuai dengan standar konstruksi.
Sebagai Penyangga dan Pondasi Konstruksi
Kayu Dolken sering digunakan sebagai bahan penyangga bangunan, terutama di daerah dengan tanah yang tidak stabil seperti lahan gambut dan rawa-rawa.
Kemampuannya menahan beban di lingkungan yang lembap menjadikannya pilihan yang tepat sebagai pondasi bangunan.
Dalam beberapa proyek, kayu gelam bahkan bisa menjadi alternatif pengganti besi untuk pondasi di tanah basah, karena harganya yang lebih murah namun tetap memberikan daya tahan yang baik.
Sebagai Penyangga Tanah untuk Mencegah Longsor
Selain digunakan dalam konstruksi, kayu gelam juga sering dimanfaatkan sebagai penyangga tanah di daerah rawan longsor.
Ketahanannya terhadap tekanan tanah dan kemampuannya menahan pergerakan tanah membuatnya menjadi pilihan tepat dalam mencegah erosi.
Kayu gelam bisa dipasang di lereng-lereng curam untuk memperkuat tanah, mengurangi risiko longsor yang berbahaya.
Bahan Baku Pembuatan Perahu dan Arang Aktif
Manfaat lain dari kayu gelam yang tidak banyak diketahui adalah penggunaannya dalam pembuatan perahu dan arang aktif.
Kayu ini mampu bertahan di lingkungan yang basah dan lembap, sehingga sering dijadikan bahan untuk membuat perahu tradisional.
Selain itu, kayu gelam juga diolah menjadi arang aktif yang memiliki beragam kegunaan dalam industri, seperti filter air atau bahan baku kosmetik.
Meskipun kayu gelam tergolong kayu dengan tingkat keawetan rendah, keunggulan dan manfaatnya menjadi pilihan yang layak untuk berbagai kebutuhan, terutama di lingkungan berair.
Baca Juga:
Kayu Bengkirai Vs Kayu Ulin, Mana Yang Lebih Bagus?
Kemampuannya bertahan di kondisi lembap, tahan rayap, serta kekuatan yang cukup baik menjadikan kayu ini bernilai tinggi dalam dunia konstruksi.
Jadi, ituliah dia salah satu jenis kayu yang populer di Indonesia. Sampai berjumpa di artikel informatif selanjutnya!